Kamis, 11 April 2013


Dibalik Kelemahan Tersimpan Kekuatan

Setiap pagi awali hari dengan semangat dan tersenyum J  untuk memulai aktifitas hari ini dengan kegairahan dan semangat untuk lebih maju dan untuk lebih sukses.  Kami provider outbound di malang  akan menceritakan kegitan minggu yang lalu.

"Kelemahan sesungguhnya adalah kekuatan yang muncul di waktu dan tempat yang salah."

Dalam satu kesempatan coaching dengan seorang klien, saya mempelajari bahwa yang namanya kekuatan bisa terlihat dari kelemahan yang kita tampilkan.
Saya tertegun mendengar cerita bagaimana dia bereaksi ketika hubungan cintanya diputus sepihak oleh si pacar. Klien saya ini seorang laki-laki yang berpendirian tegas, gigih, dan mandiri.
Dia bercerita dulu pernah sekolah di Australia. Baru saja sebulan dia menetap disana, tiba-tiba dia mendapat email dari pacarnya yang tinggal di Jakarta. Bunyinya singkat saja, "Aku gak bisa hubungan jarak jauh. Lebih baik kita putus saja!"

Kontan saja email ini membuat klien saya kaget bukan main. Besoknya dia langsung pesan tiket pesawat ke Jakarta, padahal kuliah baru saja berjalan. Misinya hanya satu: ingin mendapat penjelasan kenapa ia diputus.
Begitu tiba di Jakarta ia langsung telepon si cewek. Tidak diangkat. Ia coba berkali-kali namun tetap tidak ada jawaban.
Malam itu dia memutuskan pergi ke rumah cewek ini. Ternyata pintu pagarnya terkunci. Klien saya memutuskan menunggu karena ia tahu kamar pacarnya ini lampunya menyala. Ia menduga si pacar sengaja menghindar.

Malam hampir larut, tapi pintu pagar tidak kunjung dibuka. Akhirnya klien saya memutuskan untuk memanjatnya dan melompat ke kamar si cewek. Ceritanya berlanjut....
Kesan apa yang Anda tangkap dari cerita klien saya ini? Kita bisa menggambarkan bahwa dia orangnya cenderung keras kepala, memaksakan kehendak, nekat, gak tahu malu, dsb. Negatif semua kedengarannya ya?
Kita biasa mencap perilaku semacam ini sebagai kelemahan. Dan memang betul. Pertanyaan saya disini: "Bisakah Anda melihat kekuatan dibalik kelemahannya?"
Diawal tulisan saya memberitahu bahwa klien saya ini berpendirian tegas, gigih dan mandiri. Di pekerjaan ia dikenal sebagai pekerja keras. Ia akan terus berusaha sampai target pekerjaan tercapai. Tidak peduli siang atau malam. Ia akan terus bekerja.

Jika semua kualitas diri itu tampil di waktu dan tempat yang tepat, kita melihatnya sebagai kekuatan. Hasilnya adalah prestasi.
Namun lihatlah jika kualitas diri itu tidak dikelola, yang terlihat justru kelemahan. Dalam kasus klien saya ini, kualitas ketegasan dan kegigihan berubah jadi kecenderungan memaksakan kehendak dan nekat.
Target dia hanya satu: minta penjelasan dari si pacar. Begitu tegas. Sampai ia tidak ragu-ragu memanjat pagar dan melompat ke kamar si cewek.
Padahal barangkali ada cara-cara lain yang lebih elegan untuk mendapatkan penjelasan kenapa ia sampai diputus. Jika ini dijalankan barangkali masih ada harapan untuk nyambun
g kembali.
Terima kasih sudah bergabung bersama kami outbound di malang, semooga apa yang kami berikan bermanfaat bagi kita semua.




Bermimpilah dan Kejarlah
Setiap pagi awali hari dengan semangat dan tersenyum J  untuk memulai aktifitas hari ini dengan kegairahan dan semangat untuk lebih maju dan untuk lebih sukses.  Kami provider outbound di malang  akan menceritakan kegitan minggu yang lalu.
Dulu, ibuku pernah berkata seperti ini : “Tsaura, kuliah itu biayanya mahal sekali tapi semahal apapun umi akan berusaha keras supaya Tsaura bisa kuliah, umi mau semua anak-anak umi kuliah dan jadi orang sukses” kalimat itu terngiang ngiang di kepalaku dan mengingat bahwa saat itu keluargaku masih dalam tahap perjuangan menuju keluarga mapan, maka aku yang masih kecil itu pun mengambil sebuah kaleng bekas susu di dapur, lalu membuat lubang kecil di atasnya untuk memasukkan uang. yap, aku membuat sebuah celengan. hari demi hari kulewati, ku ingat hari-hari itu kusisihkan uang jajanku dan ku simpan dalam kaleng susuku. mulai dari recehan hingga uang kertas. setiap hari yang ada dikepalaku adalah bahwa aku ingin kuliah di tempat yang serba biru karena aku suka sekali dengan warna biru.
Setiap kali jumlah uang sudah mencapai pertengahan kaleng susu, aku selalu menghitungnya, sudah sampai mana aku menabung. Tapi, setiap kali uang yang kupunya sudah cukup banyak, ibuku selalu meminta uang tabunganku untuk membeli sayur dan bahan makanan lainnya di rumah. sungguh, waktu itu aku cukup kesal dengan ibuku, bagaimana aku bisa kuliah kalau uangnya di ambil umi terus? pikirku saat itu. Tapi setiap kali ibuku meminta uang, aku selalu memberikannya, aku tak bisa menolak. Karena aku pun tahu bahwa ketika ibuku meminta uang tabunganku, tandanya ibuku btidak punya uang sama sekali.
Hanya itu yang aku pikirkan dan aku lakukan waktu kecil hingga waktu terus bergulir dan kini aku sedang mengikuti alur yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa baru “ospek”, saat ospek aku mendapat almamater warna biru, tas berwarna biru dan untuk atribut ospek pun aku memakai pita warna biru, semua karena lambang dari fakultasku berwarna biru. yap. mimpi kecilku terwujud. Kini orangtuaku sudah cukup mapan, Aku mampu berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri yang cukup ternama dan semuanya serba biru. Allah telah mewujudkan mimpiku. Alhamdulillah, sungguh aku berterima kasih padaMu ya Allah. dan aku tersadar, bahwa tabunganku yang sebenarnya bukanlah tabungan yang ada di kaleng susuku, tapi tabungan yang ada di sisi Allah ketika aku ikhlas memberikan seluruh tabunganku pada ibuku. disitulah kuncinya. luar biasa ya, Allah memang tidak pernah lupur dari hamba-hambaNya.
Teman, itulah salah mimpi kecilku, kini aku sedang membuat mimpi-mimpi baru dan sedang berusaha untuk mewujudkannya, ingatlah bahwa Allah tidak pernah luput dari hamba-hambaNya. Oleh karena itu, mari kita buat hidup kita berarti untuk diri sendiri, orang tua, dan orang lain melalui mimpi-mimpi dan kerja-kerja besar yang kita lakukan. yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan, tidak ada di dunia ini yang namanya jalan buntu, jalan buntu hanya untuk orang-orang yang putus asa, sedang untukmu yang sedang berjuang, percayalah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan. Dan terkadang butuh kepekaan dari diri kita untuk melihat jalan-jalan itu, jalan-jalan itu adalah peluang. Kalau kata Raditya Dika peluang itu seperti pintu, ada dimana-mana, tinggal apakah kita mau rajin mengetuk atau tidak, karena kita tidak tahu di pintu mana kita akan diterima.
Semangat dan teruslah berjuang, hidup ini hanya sekali kawan, jangan disia-siakan .
Terima kasih sudah bergabung bersama kami outbound di malang, semooga apa yang kami berikan bermanfaat bagi kita semua.